Kamis, 12 Maret 2009

Ring Piston Orisinal Tidak Harus Mahal


 
 Mengetahui produsen ring piston dari kode
Mendengar ring piston rusak atau sudah lemah, sampeyan pastinya garuk-garuk tanah, eh kepala. Kebayang mesti mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah. Namun jangan khawatir, ada pencerahan.

Bisa belanja ring piston asli dengan harga murah. Caranya, silakan cari merek yang terdaftar sebagai OEM atau Original Equipment Manufacturer. Produk OEM sama dengan produk orisinal. Hanya saja, dijual dengan merek dagang produsennya sendiri. Merekalah yang menyuplai spare- parts ke semua pabrikan motor dan dilabeli merek motor. Begitu.

Ring piston buatan Jepang yang teruji ada tiga merek. Yaitu, NPR, Riken dan TP. Ketiganya masuk kategori pabrik besar yang menyuplai ring piston untuk pabrikan motor Jepang, Eropa, Asia atau bahkan Amerika.

Juga menyuplai buat komponen asli atau genuine. Bahkan komponen nomor 2 atau KW2 juga bersumber dari ketiga pabrikan itu. Mau tahu buktinya?

Coba lihat kode di ujung ring. Tepatnya di pertemuan atau gap. Di sana tertulis kode perusahaan penerbit ring piston. Kalau kodenya huruf N, itu artinya buatan NPR. Sedang buatan Riken punya kode R. Buatan TP tertulis T.

Dari situ bisa dilacak kalau mau mencari ring murah namun genuine. Contoh ring piston HGP (Honda Genuine Part) untuk Tiger. Di ujung gap tertulis R. Itu berarti buatan Riken Jepang.
Kalau mau lebih murah silakan lacak merek lain yang memiliki kode sama. Misal produk dari Indoparts. Di situ tertulis R yang berarti Riken. Ring piston HGP dan Indoparts asalnya dari Jepang satu merek yaitu Riken, tapi begitu sampai di Indonesia ganti kemasan sesuai merek masing-masing.

Begitu juga ring piston SGP. Tertulis RN, juga buatan Riken. N bermakna Nitride. Kualitasnya lebih bagus dari kode R. Contoh lain ring piston Yamaha Genuine Part (YGP). Di pertemuan gap ada tulisan N. Sekarang sampeyan dah tahu dong, kalau itu artinya apa?

Makanya, kalau mau lebih murah dari HGP atau YGP, silakan aja beli merek NPR. Kan sama-sama buatan Jepang juga. Walah... gampang toh?


Salam OneHeart... 

Fungsi Tiga Ring Piston di Mesin 4-Tak


 
 Tiap ring punya fungsi beda
Mesin 2-tak dan 4-tak punya perbedaan di banyaknya ring piston yang diaplikasi. Jika di engine 2 langkah tersedia dua ring, sedang di mesin 4-tak terdapat 3 ring. Tidak salah jika biasa disebut ring 1, 2 dan 3.

“Ada juga yang hanya dua ring. Tapi itu spesial order untuk kebutuhan balap,” ujar Junus Budi Sarojo, R&D Section Head PT Federal Izumi Manufacturing (FIM), produsen FIM Piston.

Setiap ring, fungsinya berbeda. Ring 1 alias ring paling atas berfungsi menahan tekanan kompresi. Yap! Kompresi yang tercipta akibat proses pembakaran di ruang bakar. Dalam hal ini, ring alias cincin kompresi enggak boleh aus. Jika aus, kompresi bocor.

Lanjut ke ring 2. Sebenarnya ring ini juga berfungsi sebagai ring kompresi. “Lebih tepatnya, berfungsi sebagai sil kompresi. Yaitu, untuk menjaga dan menahan dari kebocoran,” timpal Junus.


 Tulisan selalu hadap atas
Selain itu, ring kedua juga bertugas untuk menyapu pelumas di liner. Jadi, tidak ada pelumas yang diperbolehkan naik ke atas dan melebihi ring 1. Menurut pria berkumis tipis ini, ring kedua juga punya desain yang tidak jauh beda dengan ring pertama. Maka itu, terkadang membedakannya cukup sulit. “Kalau baru, bisa dilihat dari tulisan atau tanda tertentu. Misalnya, R1 atau top,” tambahnya.

Tapi dari warna juga bisa sedikit dibedakan. Biasanya, bagian dalam ring 1 agak mengkilap. Sedang ring 2, sedikit abu-abu. Ketika pemasangan, tulisan atau tanda selalu hadap atas. Atau khusus ring 1, bagian tirus menghadap ke atas.

Terakhir, ring 3. Ini yang bedakan engine 2–tak dan 4-tak. Biasa disebut juga ring oli atau ring cacing. Ring ini punyai ulir, jadi memungkinkan sebagai tempat penyimpanan dan pembawa pelumas bagi piston dan linner. Licin euy! 


Salam OneHeart...